Saat ini juga mulai berkembang musyawarah online yang pada dasarnya sama
dengan musyawarah tatap muka atau langsung. Tetapi banyak anggapan
bahwa komunikasi sendiri akan berjalan dengan lancar jika ada komunikasi
secara nonverbal. Komunikasi akan terasa lebih lengkap. Namun tetap ada
pendapat yang berkebalikan yang mengatakan bahwa musyawarah secara
online membantu kita yang masuk kedalam kelompok minoritas
untuk ikut berpendapat dan pendapat yang dituangkan akan lebih lengkap
karena dapat dilakukan proses pengeditan terlebih dahulu. Baik
musyawarah online ataupun musyawarah langsung keduanya memiliki kekuatan
serta kelemahannya masing-masing.
Musyawarah online dan musyawarah langsung memiliki proposisi yang hampir
sama tetapi musyawarah langsung berada sedikit di atas daripada
musyawarah online. Pengetahuan yang didapat juga lebih banyak saat
mereka melakukan musyawarah. Baik online maupun tatap muka akan membuka
kesempatan peserta untuk dapat berpartisipasi dalam politik. Di saat
kita berdiskusi dengan orang lain pasti kita memiliki gaya sendiri dalam
mengungkapkan apa yang sedang kita bicarakan maka orang lain dapat
melihat gestur tubuh kita yang menunjukkan diri kita itu sebenarnya
sedang bersungguh-sungguh atau tidak.
Hal ini yang tidak dapat ditemui
dalam diskusi tatap muka. Namun adanya kelompok minoritas yang tidak
didengar oleh anggota diskusi juga dapat membuat diskusi tidak berjalan
semestinya, yang bersuara kecil dianggap sebagai suara sumbang dan tidak
perlu untuk dikritisi. Hal seperti ini mengundang keprihatinan karena
pada dasarnya semua memiliki hak yang sama dan tidak boleh terjadi
perbedaan perlakuan. Biaya yang dikeluarkan untuk diskusi online dapat
dikatakan murah bahkan gratis asalkan memiliki akses internet yang
lancar. Waktu juga tidak terbuang sia-sia sehingga diskusi yang dijalani
dapat berjalan intensif.
Karena bertemu secara langsung maka dapat saja terjadi ketidaksetujuan dan berakhir pada emosi yang meledak sehingga dapat pula terjadi permusuhan satu sama lain. Kata-kata yang digunakan harus benar-benar dijaga supaya tidak menyinggung satu dengan yang lainnya. Pemerataan pembangunan daerah juga menjadi masalah penting. Jangankan internet, di daerah kecil saja masih banyak yang belum dapat menikmati listrik. Hal seperti ini sebaiknya menjadi fokus utama pemerintah supaya jangan hanya yang kuat saja yang akan semakin kuat sedang yang lemah akan semakin lemah.
Karena bertemu secara langsung maka dapat saja terjadi ketidaksetujuan dan berakhir pada emosi yang meledak sehingga dapat pula terjadi permusuhan satu sama lain. Kata-kata yang digunakan harus benar-benar dijaga supaya tidak menyinggung satu dengan yang lainnya. Pemerataan pembangunan daerah juga menjadi masalah penting. Jangankan internet, di daerah kecil saja masih banyak yang belum dapat menikmati listrik. Hal seperti ini sebaiknya menjadi fokus utama pemerintah supaya jangan hanya yang kuat saja yang akan semakin kuat sedang yang lemah akan semakin lemah.
0 comments:
Post a Comment